Chelsea vs Bayer Leverkusen |
Dalam perjalanan ke final liga champion di Munich yang dilalui oleh The Blues sungguh unik. Hampir setiap laganya selalu menghadirkan ketegangan. Perjalanan Chelsea di liga champion dimulai pada fase grup. Chelsea tergabung di grup E bersama Bayer Leverkusen, Valencia dan Racing Genk. Pada 13 Sepetember Chelsea memulai laga pertama di liga champion kala menjamu Bayer Leverkusen di Stamford Bridge dengan kemenangan 2-0 atas tim tamu. Gol dicetak oleh David Luiz yang sukses mengkonversikan umpan Fernando Torres di menit ke-67. Pada menit-menit akhir, Chelsea berhasil mengunci kemenangan melalui gol yang dilesakan oleh Juan Mata. Selanjutnya Chelsea melakoni laga di Estadio Mestalla markas Valencia. Chelsea sebenarnya unggul terlebih dahulu lewat gol Frank Lampard, namun sayang tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Roberto Soldado lewat titik putih pada menit ke-57. Di laga ketiga saat Chelsea menjamu wakil Belgia Racing Genk, The Blues mampu menang dengan skor telak yakni 5 gol tanpa balas. Masing-masing dilesakan oleh Raul Meireles, 2 gol Fernando Torres, Branislav Ivanovic dan Salomon Kalou. Namun saat bertandang ke Cristal Arena markas Racing Genk, The Blues hanya mampu meraih 1 poin saja karena ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah. Masing gol dilesakan oleh Vossen(Genk) dan Ramires (Chelsea). Di laga selanjutnya Leverkusen sukses membalas kekalahannya atas Chelsea di pertemuan pertama kala menjamu Chelsea di Bay Arena dengan skor 2-1. The Blues sebenarnya mampu unggul lebih dahulu melalui gol Didier Drogba di menir 48. Namun dukungan supporter tuan rumah mampu membakar semangat pemain Leverkusen sehingga mampu membalikan kedudukan lewat Derdiyok di menit 73 dan M. Fredich di injury time, dengan hasil ini posisi Chelsea menjadi kritis karena poin mereka menjadi sama dengan Valencia, yakni 8 poin. Laga selanjutnya merupakan laga hidup mati Chelsea di fase grup. Jika seri apalagi kalah The Blues dipastikan tersingkir dari kompetisi liga champion, dan lawan yang dihadapi The Blues kebetulan adalah Valencia yang memiliki poin sama. Dengan modal bermain di Stamford Bridge, akhirnya The Blues berhasil lolos ke babak selanjutnya dengan kemenangan 3-0 lewat 2 gol Didier Drogba dan sebiji gol dari Ramires, dengan hasil ini Chelsea bukan hanya lolos ke babak 16 besar tetapi sekaligus menjadi juara grup karena pada saat yang sama Bayer Leverkusen yang sebelumnya memuncaki grup, ditahan imbang oleh Racing Genk.
Chelsea vs Napoli |
Spektakuler mungkin itu kata yang terlintas kala melihat perjuangan Chelsea di babak 16 besar liga champion kala bersua Napoli. Di leg pertama yang digelar di San Paolo markas Napoli, The babak belur karena keok 3-1. Lagi-lagi Chelsea lebih dahulu unggul melalui gol Juan Mata dimenit 27. Namun tuan rumah mampu membalikan kedudukan sepuluh menit berselang lewat Lavezzi. Kemudian di injury time babak pertama, Napoli mampu membalikan kedudukan lewat Edinson Cavani. Di babak kedua The Blues tidak mampu mengimbangi permainan Napoli. Bahkan Napoli mampu memperbesar kedudukan lagi-lagi lewat Lavezzi di menit 65. Hingga peluit akhir ditiup, The Blues tak mampu memperkecil ketertinggalan sekaligus memperkecil peluang mereka untuk melanjutkan langkah mereka ke fase selanjutnya. Ketika leg kedua yang digelar di Stamford Bridge, semua orang percaya bahwa Napoli akan melaju ke babak selanjutnya. Apalagi mental The Blues sedang ambruk pasca pemecatan pelatih mereka Andre Villas-Boaz. Namun semua spekulasi itu berbanding terbalik dengan yang terjadi dilapangan hijau, The Blues tampil Spartan. Diawali dengan gol Didier Drogba dimenit 29. Bahkan dibabak kedua, The Blues mampu menambah keunggulan mereka melaui gol sang kapten John Terry di menit 47. Namun pendukung The Blues dipaksa menahan napas karena Gokhan Inler mampu menyamakan kedudukan di menit 53. Chelsea yang merupakan harapan terakhir wakil Inggris tak tinggal diam. Setelah terus menekan disepanjang babak kedua, The Blues mampu memaksakan perpanjangan waktu setelah Frank Lampard mampu mengkonversikan gol lewat titik putih dimenit 75 agregat pun menjadi 4-4. Di babak perpanjangan waktu keajaiban-pun terjadi. Gol yang ditunggub publik Stamford Bridge hadir, kali ini yang menjadi pahlawan adalah Branislav Ivanovic di menit ke-105. Dan setelah pertandingan 120 menit akhirnya The Blues berhalis lolos dengan agregat 5-4. Dengan hasil ini The Blues bukan hanya lolos ke babak 8 besar liga champion, tapi juga mengangkat moral para pemain sekaligus menjadi kemenangan pertama Roberto Di Matteo sebagai arsitek The Blues.
Chelsea vs Benfica |
Di babak 8 besar takdir mempertemukan The Blues dengan wakil Portugal Benfica. Pada leg pertama yang diadakan di Estadio Da Luz target, The Blues hanya menargetkan hasil imbang saja. Namun takdir berkata lain, The Blues mampu meraih kemenangan melalui gol yang dilesakan oleh Salomon Kalou di menit ke-75. Dan ketika leg kedua digelar di Stamfor Bridge, The Blues tak menemui kesulitan apapun dengan mengunci kemenangan 2-1 atas Benfica. Gol The Blues diciptakan oleh Frank Lampard dan Raul Meireles, dan gol tim tamu dilesakan oleh Javi Garcia. Dengan agregat 3-1 The Blues melaju ke babak semifinal sebagai satu-satunya wakil inggris yang tersisa.
Chelsea vs Barcelona |
Tembok besar rasanya tak pernah berhenti menghadang perjalanan Chelsea di liga champion musim ini. Dan tembok besar itu bernama Barcelona. Banyak pihak yang bertaruh jika langkah ajaib Chelsea akan berakhir ditangan Barcelona. Namun pada leg pertama yang digelar di Stamford Bridge semua prediksi itu kembali sirna. The Blues mampu mengunci kemenangan 1-0 atas Barcelona melalui gol yang dilesakan oleh striker veterean mereka Didier Drogba. Setelah selama 90 menit The Blues mampu memeragakan permainan defensive ala catenacio khas italia yang membuat Lionel Messi dkk tak mampu menembus pertahanan The Blues. Pada leg kedua semifinal liga champion, kembali semua pihak menjagokan Barcelona dibandingkan dengan Chelsea yang mempunyai modal keunggulan satu gol di leg pertama. Hal tersebut didasari karena Barcelona bermain di kandang dengan dukungan puluhan ribu Cules yang dipastikan memadati setiap sudut Camp Nou. Selain itu faktor lapangan yang dituding menjadi penyebab Barcelona tak bisa memeragakan permainan cantik tak ada lagi, karena lapangan para punggawa Barca sudah terbiasa memeragakan permainan cantik di kandang. Hal itu sepertinya terbukti ketika Sergio Busquets mampu mencuri gol dimenit 35. Dan harapan publik tuan rumah sepertnya akan menjadi kenyataan ketika dimenit 37 sang kapten John Terry terpaksa diusir wasit setelah dituding telah mengasari Alexis Sanchez. Setelah unggul jumlah pemain, sepetinya Barcelona akan menang mudah setelah Barca melesakan gol yang dilesakan oleh Andres Iniesta dimenit 43. Namun asa The Blues kembali hadir di akhir babak pertama, kali ini melalui kaki Ramires yang memanfaatkan kelengahan lini belakang El-Barca. Pada babak kedua sebenarnya El-Barca mendapat keuntungan mendapat hadiah penalty, namun sang eksekutor Lionel Messi gagal mengkonversikan kesempatanya karena sepakannya membentur tiang. Sebenarnya hasil 2-1 ini sudah mampu meloloskan The Blues ke babak puncak liga champion karena unggul gol tandang. Namun The Blues mampu menambah pund-pundi gol, kali ini lewat striker mereka Fernando Torres di akhir pertandingan, agregat pun berubah menjadi 2-3. Dengan hasil ini The Blues memastikan satu tempat di babak final yang di gelar di Munich. Dan dengan hasil ini menjadikan Barcelona terpuruk setelah gagal di liga domestik.
sumber gambar :
Komentar
Posting Komentar