Langsung ke konten utama

Ironi Dunia Pendidikan Indonesia, Harapan yang masih belum terwujud


Setiap warga negara seharusnya berhak mendapatkan
pendidikan yang layak!

Banyak dari kita pasti tahu bahwa setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau yang lebih dikenal dengan Hardiknas. Walaupun saat ini tanggal 2 Mei bukan lagi merupakan agenda libur Nasional, namun kita masih akan selalu ingat peringatan 2 Mei tersebut. Akan tetapi sungguh ironis sekali jika kita melihat bagaimana kondisi dunia pendidikan di negeri kita tercinta ini. Bagaimana tidak, pendidikan yang seharusnya menjadi hak bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, tetapi hingga saat ini pendidikan masih menjadi konsumsi kalangan-kalangan tertentu saja. Hal itu sangat ironis memang, mengingat kondisi pendidikan jaman sekarang tidak lebih baik atau bisa dibilang sama saja dengan kondisi pendidikan Indonesia sebelum merdeka 67 tahun silam. Yang lebih menyedihkan lagi, setelah kita merdeka selama 67 tahun, kita masih belum bisa mewujudkan cita-cita para pahlawan, pejuang serta pendiri bangsa terdahulu terutama dalam hal pendidikan. Padahal tujuan dari membentuk dan menyatukan bangsa ini bukan saja hanya ingin merdeka saja, banyak sekali dan salah satunya mengenai pendidikan di negeri ini. Hal ini terangkum dalam beberapa penggal Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat yang berbunyi “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan Kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia…”. Selain di dalam Pembukaan UUD 1945 tadi, rumusan-rumusan mengenai pendidikan di Indonesia dimasa depan juga terangkum dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2 yang berbunyi (1)” Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. (2) “Pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang-undang”. Dari kedua rumusan dasar negara tersebut sudah dijelaskan bahwa setiap rakyat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta pemerintah yang kali ini berperan sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia harus semaksimal mungkin menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan Pendidikan di Indonesia. Dan kemudian mengapa dari bangsa ini merdeka tahun 1945 hingga detik ini masalah pendidikan di Indonesia masih menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan secara tuntas? Pejuangan para pejuang dahulu rasanya seperti sia-sia jika melihat apa yang terjadi dengan dunia pendidikan sekarang. Apakah yang harus kita lakukan? Kini tengoklah kembali kebelakang sejenak, bukan untuk melihat masa lalu kelam bangsa ini, melainkan untuk melihat bagaimana perjuangan para pejuang kita dalam meraih kemerdekaan bangsa ini. Dengan melihat serta mempelajarinya, kita akan lebih tahu dan lebih memaknai apa arti dari perjuangan mereka. Serta bukannya tidak mungkin cita-cita akan pendidikan Indonesia yang telah diimpikan para pejuang terdahulu dapat segera terwujud.

Sumber gambar :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kebutuhan Sekunder yang Menjadi Kebutuhan Primer

Apa yang menjadi kebutuhan utama bagi manusia? sejak jaman dahulu hingga saat ini sejatinya ada 3 kebutuhan pokok dan utama bagi manusia, yakni pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan Pangan merupakan kebutuhan yang paling utama agar manusia dapat bertahan hidup didunia ini. Selain untuk bertahan hidup, tentunya makanan dibutuhkan sebagai nutrisi untuk berkembang dan tambahan energi untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Kemudian kebutuhan sandang atau pakaian, merupakan kebutuhan manusia selanjutnya. Sandang atau pakaian digunakan untuk bertahan hidup dari udara didunia ini agar kita tidak mudah terserang penyakit. Selain itu pakaian juga memiliki fungsi estetika atau keindahan dan juga sebagai penutup aurat. Lalu yang terakhir kebutuhan papan atau tempat tinggal, yakni kebutuhan utama yang terakhir. Tempat tinggal dibutuhkan manusia sebagai tempat berlindung atau berteduh dari cuaca seperti panas, hujan serta hawa dingin ketika di malam hari. Selain 3 kebutuhan utama diatas bisa d

Etika Dalam menggunakan Internet (Netiket)

Di era globalisasi seperti saat ini, informasi merupakan sudah seperti menjadi sebuah kebutuhan primer. Hampir setiap waktu kita membutuhkan informasi layaknya kita butuh udara untuk bernapas. Dan untuk mendapatkan informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber media. Yang paling mudah dan sering digunakan oleh masyarakat adalah media internet. Banyak sekali mannfaat yang didapat dari internet. Dengan menggunakan internet, selain mendapatkan informasi, kita juga dapat berinteraksi dengan sesama pengguna internet lainnnya. Namun dibalik manfaat tersebut, banyak juga pihak-pihak yang menyalahgunakan internet hanya untuk memberi keuntungan pada dirinya sendiri maupun pihak-pihak lain. Untuk itulah dalam berinternet terdapat etika tersendiri layaknya dalam kegiatan di dunia nyata. Pengertian Etika Ber-internet (Netiket) Apa yang dimaksud dengan etika ber-internet? Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika mencakup analisis

User Interface Design
1. Interaction Style

Interaksi manusia dengan komputer Di zaman modern seperti ini tentunya kita sudah terbiasa dengan berbagai macam teknologi terutama yang berbasis sistem komputer. Dan dari teknologi yang berbasis sistem komputer tersebut ada yang namanya interaction style. Interaction Style atau dalam bahasa Indonesia berarti gaya berinteraksi, merupakan metode sederhana yang digunakan sebagai media komunikasi antara user dengan sistem komputer maupun antara sesama sistem komputer. Interaction style terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah : 1. Command Line Merupakan interaction Style yang muncul pada awal pengembangan teknologi sistem komputer. Inputan command line ini melalui ketikan dari papan keyboard. Pada interaction style seperti ini biasanya ditujukan untuk user dengan tingkat advance. Karena dalam penggunaan command line terdapat sintaks-sintaks yang rumit, sehingga orang awam biasanya akan kesulitan dalam menggunakan interaction style seperti ini. Selain itu butuh ketekunan dan k