Pentingnya Program anak di televisi

Anak juga berhak mendapat tayangan sesuai
kebutuhan mereka

Hari minggu merupakan hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Karena hari minggu merupakan waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran setelah 6 hari berturut-turut melakukan aktivitas yang padat. Bukan hanya oleh orang dewasa, tetapi oleh anak-anak juga. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan, salah satunya menonton program-program di televisi. Namun dalam beberapa waktu yang terakhir ada perubahan yang bisa dikatakan cukup signifikan, yakni semakin berkurangnya program-program yang ditujukan untuk anak. Apakah hal tersebut penting? Ya sangat penting, anak mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan orang dewasa, atau bahkan oleh remaja sekalipun. Program-program yang ada di televisi saat ini sangat tidak mendukung kebutuhan bagi anak. Lalu program televisi apa yang dibutuhkan oleh seorang anak? Tentu saja program yang mendidik, mampu membangkitkan imajinasi maupun kreatifitas seorang anak. Sekitar 1 sekade yang lalu di mayoritas televisi swasta menyiarkan film-film kartun maupun acara lain yang berkaitan dengan anak. Durasi tayangnya cukup lama mulai dari jam 4 hingga ada yang sampai lewat jam 12 siang. Semua itu demi memenuhi kebutuhan anak akan tontonan yang pantas. Namun apa yang terjadi sekarang? Sangat sedikit sekali televisi swasta yang menyiarkan film-film kartun maupun acara yang ditujukan untuk anak. Bahkan durasi tayangnya-pun semakin sedikit, maksimal hingga jam 10 pagi saja. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap mental seorang anak.

Membawa dampak negatif

Internet bisa jadi pengaruh negatif anak

Kita tentunya masih sangat ingat beberapa kasus tentang anak yang akhir-akhir ini sering di beritakan di beberapa media. Mulai dari kasus (maaf) pencabulan yang dilakukan sesama anak, hingga yang baru-baru ini kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak kepada sesama temannya. Percaya atau tidak hal ini selain faktor lingkungan, hal ini juga dipengaruhi oleh program di televisi. Ketika seorang anak tidak bisa mendapatkan suatu mainan atau kesenangan lain, apa yang akan dilakukan oleh anak tersebut? Tentu saja dia akan mencari mainan atau kesenangan baru lainnya. Sama halnya seperti televisi, ketika anak tidak bisa menemukan kesenangan di sebuah televisi, maka ia akan mencari kesenangan baru di tempat lain misalnya seperti bermain video game atau berselancar ria di dunia maya. Jika didampingi oleh orang tua akan lain ceritanya, masalahnya orang tua kerap kali kurang mengawasi apa-apa saja yang dilakukan oleh seorang anak. Alasannya mungkin karena punya kesibukan lain, atau mungkin karena hari minggu merupakan waktunya beristirahat sehingga akan sangat memakan tenaga jika orang tua harus sampai mengawasi kegiatan anaknya di luar rumah. Dan hal tersebutlah yang menjadi celah seorang anak lepas dari pengawasan orang tuanya. Jika bermain vido game atau ber-internet ria di dalam rumah mungkin tak begitu masalah karena dapat diawasi dengan mudah oleh orang tua. Masalahnya tidak semua keluarga di Indonesia mempunyai fasislitas video game atau bahkan internet di rumahnya masing-masing. Akibatnya anak akan keluar rumah untuk bermain video game atau ber-internet ria tanpa pengawasan orang tua yang menyebabkan peluang terjerumusnya seorang anak semakin besar. Lain halnya dengan televisi. Mayoritas keluarga di Indonesia mempunyai televisi. Jika-pun tidak punya, minimal tetangga dekat mereka mempunyai televisi. Dan dengan menonton televisi pengawasan terhadap anak akan semakin mudah karena tidak memakan tenaga yang lebih. Selain itu dengan televisi akan semakin mempererat hubungan antara anak dan orang tua. Kalaupun ada film kartun yang diindikasikan terdapat unsur yang tidak pantas untuk anak, orang tua bisa mencegahnya atau minimal member pengarahan kepada si anak agar tidak meniru adegan yang ada di film kartun tersebut.

Saran

Film kartun dapat membangkitkan imajinasi anak

Untuk itu saya sebenarnya sangat berharap bahwa untuk kedepannya stasiun televisi akan kembali menyuguhkan program-program yang ditujukan kepada anak-anak. Tanpa menampikan kebutuhan program televisi untuk kalangan lain seperti remaja dan orang dewasa, kebutuhan anak harus diutamakan terlebih dahulu. Sebab pikiran mereka yang masih polos, belum bisa mencerna apa yang mereka lihat dengar dan rasa dengan baik. Jika anak-anak seperti mereka disuguhkan program-program untuk remaja atau orang dewasa, belum tentu mereka akan mencernanya dengan baik. Ada baiknya program televisi untuk anak tersebut dapat membangkitkan sisi imajinatif maupun kreatifitas mereka. Film kartun merupakan acara yang dapat membangitkan sisi imajinatif anak. Tetapi tidak semua film kartun dapat membangkitkan sisi imajinatif anak. Stasiun televisi haruslah memilah mana yang film kartun yang baik untuk anak. Dan ada satu hal lagi yang saat ini masih salah kapra atau masih belum dipahami oleh stasiun televisi mengenai penayangan film kartun. Mereka masih menganggap bahwa film kartun itu untuk anak-anak dan semua film kartun itu sama saja untuk segala usia anak-anak. Padahal ada genre-genre tertentu dalam film kartun yang dibedakan berdasarkan usia dari penontonya. Ada film kartun untuk usia balita, anak usia 5-10 tahun, anak yang sedang tumbuh remaja 11-15 tahun, remaja 16-20 tahun, untuk orang dewasa dan ada film kartun untuk semua umur. Satu dekade lalu saya masih melihat film-film kartun yang ditayangkan memenuhi akan hal tersebut. Namun sekarang film kartun hanyalah untuk beberapa kalangan saja, yakni untuk usia di bawah 10 tahun, dan semua umur saja. Tidak ada film kartun yang ditujukan untuk usia tumbuh seorang anak menjadi dewasa. Ada baiknya pihak stasiun televisi untuk memperhatikan hal tersebut. Film superhero juga sebaiknya ditayangkan. Karena superhero mampu membangkitkan jiwa keberanian dan rasa keadilan seorang anak. Untuk film kartun dan superhero saya sangat merekomendasikan dari negeri skura Jepang. Karena film kartun Jepang(anime) sangat bervariasi dari segi cerita maupun genrenya. Untuk superhero-nya juga memiliki cerita yang bagus, sarat makna dan pesan moral plus dikemas dengan kostum yang menarik.  Jika film kartun dan superhero dapat meningkatkan imajinasi dan rasa keadilan seorang anak, perlu juga program anak yang mampu meningkatkan wawasan maupun kreatifitas seorang anak namun tetap dikemas dalam suatu acara yang menarik dan tentunya menghibur. Pihak stasiun televisi tidak perlu khawatir maupun takut akan rating mereka yang turun. Sebaliknya rating mereka akan tinggi dengan semakin menariknya program-program televisi untuk anak yang mereka tayangkan dan persaingan antar stasiun televisi untuk berlomba menyiarkan tayangan untuk anak. Toh buktinya satu dekade lalu dengan menampilakan tayangan untuk anak beberapa stasiun televisi ratingnya semakin meningkat. Untuk itulah jangan sekali-sekali mengesampingkan kebutuhan anak. Karena anak adalah harapan bangsa. Jika sejak kecil mereka tidak mendapat bekal yang baik maka untuk kedepannya masa depan bangsa menjadi taruhannya.

sumber gambar :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVoUgSfd07cR84nIjTc1tx9FRUKLODrUgAVuQ9RZvx3DLW8muV1VKGMlMSFXSYG2FWk64ipGmWcuypACW3n5SLIB_z3B_Bl0Iv12eYDvBlkJmtSxe-NDcw6Sy5ZBLnEXjAW6gjJxtfeEKU/s1600/Anak%20Menonton%20TV.jpg

http://muslimdaily.net/file/images/internetanak.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg36zSDwB5Rm1Eko4MflS68pJoHBUNbPSoPKkx-dL1sVsXuQbUZp3btc1BjoBFxk-Zn830I_6FLqFOvHwTdkM0L9D2QdMO-u2y_uh6D-ZFJQPqOvTYvFNaopPtYN-15A-_N641eP0fkCTl8/s1600/anime-online.jpg