 |
| Lagu galau banyak diminati remaja masa kini. |
Industri musik di Indonesia saat ini sungguh berwarna. Berbagai macam aliran menghiasi musik-musik di tanah air. Mulai dari dangdut, pop, rock jazz dan lain sebagainya. Dan semua aliran tersebut mempunyai tempat tersendiri di hati para penikmat musik tanah air. Namun akhir-akhir ini mulai muncul musik-musik yang mungkin cukup booming di kalangan remaja-remaja tanah air. Yak yang saya maksud adalah musik-musik bertemakan ‘galau’. Sebenarnya kalau di bilang aliran baru bukan hanya saja mungkin lebih ke cirri khasnya, yakni lirik-lirik yang menceritakan kegalauan seseorang. Sebenarnya kalau dilihat dari musiknya saya tidak masalah. Tetapi jika dilihat dari liriknya saya sebenarnya agak merasa risih. Kenapa? Pertama lirik dari lagu yang bertemakan galau itu kan biasanya sedih. Ya bisa sedih patah hati, kecewa dan lain-lain. Lalu jika didengar oleh orang yang bisa dibilang galau apa yang terjadi? Yupz bukannya rasa ‘galau’ tersebut hilang tetapi justru perasaan galau tersebut akan semakin menjadi-jadi. Artinya masalah ‘galau’ tersebut tidak akan terselesaikan.
 |
| Bunuh diri jadi solusi cepat penyelesaian masalah remaja. |
Lalu yang kedua jika masalah ‘galau’ tersebut tidak hilang justru akan semakin berdampak buruk bagi kehidupan kita. Misalnya gara-gara galau kerja jadi tidak konsen, kuliah jadi berantakan, belajar jadi malas dan lain-lain. Jika berdampaknya seperti itu mungkin tidak apa-apa, namun jika dampaknya hingga menghilangkan nyawa sendiri atau bunuh diri bagaimana? Yang saya bahas bukanlah sekedar kekhawatiran yang berlebihan saja, namun sudah banyak kasus bunuh diri pada kalangan remaja. Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) angka bunuh diri usia anak hingga remaja tercatat mencapai 23 kasus. Sembilan anak yang melakukan bunuh diri itu disebabkan karena putus cinta. Sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/01/30/akhlak-remaja-kian-parah/. Saya bukannya menuduh bahwa lagu-lagu bertemakan galau menjadi penyebab meningkatnya kasus bunuh diri dikalangan remaja. Tetapi mungkin bisa dijadi pemicu secara tidak langsung. Ya masalah bunuh diri memang tergantung akhlak dari pribadi masing-masing. Hanya saja dampak dengan lagu-lagu galau tersebut tidak akan menyelesaikan masalah ‘galau’ yang tengah menimpa banyak remaja.
 |
| Curhat cara jitu pengusir galau |
Lalu alasan yang ketiga kenapa saya agak risih dengan lagu-lagu galau tersebut adalah tidak mendidik remaja untuk menjadi dewasa. Karena lirik-lirik lagu galau tersebut biasanya berisi dengan penyesalan, patah hati, dendam, kesedihan yang terus berlarut dan tidak menerima keadaan kita yang seperti ini. Artinya dengan tidak menerima keadaan kita yang sedang patah hati ini kita berarti sama saja dengan ‘anak bayi’!! Coba saja lihat anak bayi, risih sedikit menangis, ga enak sedikit menangis, sakit sedikit menangis, pokoknya apa saja yang anak bayi rasakan tidak nyaman pasti di respon dengan menangis. Kalau bayi wajar seperti itu karena anak bayi hanya bisa berkomunikasi lewat tangisan dan tertawaan. Namun jika sudah dewasa masih seperti itu bagaimana? Maksud saya bukannya dilarang untuk menangis, tetapi cobalah untuk menerima sebuah kenyataan pahit didalam hidup kita. Karena dengan menerima kenyataan pahit tersebut kita akan semakin dewasa dan lebih kuat daripada sebelumnya. Yah mungkin hal tersebut juga bisa diakibatkan karena kebanyakan anak muda sekarang tidak mau hidup susah, tidak mau merasakan perih dan lain-lain. Namun saya hanya ingin mengingatkan bahwa tidak selamanya hidup itu enak ada kalanya kita merasakan pahit. Sama seperti cinta tidak selalu kita merasakan indahnya cinta, adakalanya kita merasakan pahit. Jangankan pasangan yang baru berstatus pacaran, pasangan yang sudah menikah-pun juga sering merasakan pahit. Jika masih pacaran saja gara-gara merasakan sakit sudah tidak kuat, bagaimana nanti kalau berumah tangga? Ujung-ujungnya bisa kawin-cerai kawin-cerai. Kalau tidak mau dan belum siap merasakan sakitnya cinta lebih baik tidak usah mencintai seseorang atau pacaran. Jika kita memang mempunyai maslah yang bikin galau ada baiknya kita sharing kepada teman atau orang tua. Tapi lebih saya sarankan untuk sharing kepada orang tua. Karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa orang tua ibaratnya sudah banyak makan asam-garam kehidupan remaja, tentunya juga pernah mengalami masa-masa labil ketika remaja dan biasanya mereka juga tau solusi atas masalah yang mereka hadapi ketika masih remaja. Namun jika malu kepada orang tua bisa dicari teman sharing yang lebih tua dari kita. Lebih tua disini bukan dari umur, tetapi dari pengalaman. Ya tentunya kalian tau sendiri siapa-siapa saja teman kalian yang memiliki watak dewasa. Pemilihan teman sharing ini merupakan hal yang penting karena jika salah curhat, alih-alih masalah selesai justru kita bisa terjerumus ke jalan yang salah. Oleh karena itu jangan takut untuk membuka diri kalian terhadap masalah yang kalian hadapi terutama jika galau.
 |
| Lagu bertemakan semangat solusi pengusir rasa galau |
Lalu untuk para musisi tanah air yang terhormat, saya tegaskan disini bahwa saya bukan menghina, mencaci atau menjelek-jelekan karya anda sekalian. Karena sejujurnya tanpa karya kalian musik Indonesia akan sunyi seperti pemakaman. Namun saya hanya menyampaikan kritik sekaligus saran saya. Tolong lah buat musik atau lagu yang bertemakan lain selain ke’galauan’ atau cinta-cinta saja. Buatlah lagu yang bertemakan lain seperti persahabatan kehidupan dan lain-lain. Karena manurut saya masih banyak lagu-lagu Indonesia yang masih bertemakan cinta-cinta dibandingkan dengan yang lain. Bahkan sekarang penyanyi-penyanyi cilik sudah menyanyikan lagu-lagu cinta. Kalau kata Om saya ‘ini kok kecil-kecil sudah di ajari pacaran’. Lalu satu lagi jika memang lagu cinta juga liriknya jangan terlalu ‘lebay’ dan bernada-nada negative. Misalnya seperti : aku ‘bisa mati jika engkau putuskan aku’, ’ jadikan aku yang sebagai selingkuhan mu’. Saya tahu jika musik itu merupakan ekspresi jiwa seseorang. Namun jika mengkespresikan hal-hal yang negative dengan lagu apa pantas? Perlu diingat juga lagu itu ibarat seperti obat bagi kita. Ada yang menenangkan jiwa ada juga yang membuat semangat. Namun jika lagu tersebut membuat menjadi sedih lalu juga bisa membuat kita down, itu sama saja seperti racun bagi kita. Oleh karena itu lagu ibarat seperti merupakan nyawa bagi kehidupan manusia, perannya sangat vital pagi aktivitas psikologis manusia. Jika lagu tersebut menyampaikan pesan negatif maka psikologis manusia yang mendengarnya akan merasakan efek negatif pula. Namun jika yang disampaikan merupakan pesan positif maka positif pula psikologis orang yang mendengarnya.
Sumber gambar :
Komentar
Posting Komentar