KEBIASAAN CONTEK –MENCONTEK MERUPAKAN BIBIT KORUPSI!!


Gambar seorang anak kecil sedang mencontek

Mungkin kita sudah jenuh dengan yang namanya korupsi. Berbagai kasus mengenai korupsi juga sudah sering sekali diberitakan di berbagai media baik itu cetak maupun elektronik. Dan setiap harinya isu korupsi ini selalu menjadi topik yang selalu hangat diberitakan di media-media tersebut, hingga mungkin kita sudah bosan dan menggerutu “Emangnya ga ada berita laen apa!?”. Dan mungkin banyak diantara kita sebagai masyarakat selalu berpikir “gimana sih cara menghilangkan korupsi!?”, “gimana sih supaya korupsi ga ada di Indonesia!?”. Sebenernya simple aja sih jawabannya “Berantas dari akarnya!!”. Lalu dimana akar dari korupsi ini? Selama ini mungkin dari kita yang sudah dewasa mulai mengajarkan kepada anak-anak tentang apa itu korupsi, bahaya korupsi dan bla…bla…bla…. Sebagainya. Tapi cukupkah? Tidak! Mengajarkan kepada anak-anak mengenai teori tentang korupsi saja tidaklah cukup, harus ada praktek nyatanya yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak.
Contek-mencontek atau Cheating merupakan kebiasaan atau perilaku yang sering sekali dilakukan mulai dari anak-anak, remaja hingga maahasiswa. Kalau diartikan mungkin hampir sama dengan korupsi. Jika korupsi berarti suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya untuk dirinya sendiri maupun dengan kerabatnya dengan menghalalkan segala cara. Lalu Contek-mencontek merupakan kegiatan atau perilaku yang dilakukan dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dalam hal ujian/test(keuntungan disini bisa nilai yang bagus ataupun lulus ujian/test) untuk dirinya sendiri maupun untuk temannya. Sama kan? Tidak ada bedanya? Ya jika kita ingin memberantas korupsi maka mulailah dari sendiri dengan berhenti atau setidaknya mulailah mengurangi kebiasaan mencontek. “Hah munafik lo!”, “Sok suci!!” mungkin itu adalah yang pertama kali terlintas ketika membaca tulisan saya ini. Tapi kenyataannya korupsi itu dimulai dari kebiasaan contek-mencontek. Logikanya begini, awalnya mungkin contek-mencontek merupakan keisengan kecil yang kita mulai dari kecil entah itu sejak SD maupun TK, yah namanya juga anak-anak pasti masih terbiasa “disuapin”. Nah secara tidak sadar karena kebiasaan “disuapin” dari kecil tersebut akhirnya ikut terbawa bersama kita di tingkat SMP, SMA hingga Mahasiswa yang udah bangkotan. Dan sebenarnya jika ada mahasiswa yang demo-demo menolak korupsi atau bilang jika mereka anti-korupsi ya maaf-maaf saja, apakah keseharian mereka juga anti-korupsi, seperti tidak mencontek waktu ujian? Wallauhualam, hanya Tuhan yang tau. 
Gambar demo anti-korupsi
Lalu apa hubungannya dengan korupsi dan bagaimana bisa? Detailnya begini, waktu contek-mencontek kan kita terbiasa ngasih jawaban ke temen kita, entah itu alasannya karena kasian, ga enak sama temen, atau atas nama “persahabatan” dalam tanda kutip. Intinya otomatis kita selalu mentoleransi hal-hal tersebut atas nama “persahabatan” dalam tanda kutip tersebut. Dengan yang namanya kunci jawaban saja kita bisa mentolerir atas nama “persahabatan” dalam tanda kutip, bagaimana kita digoda dengan sesuatu yang lebih besar lagi seperti uang, barang mewah atau dalam bentuk lainnya? Pasti lebih berat lagi dan itulah yang kini terjadi oleh para pelaku korupsi. Dan akhirnya yang rusak bukan hanya nama baik kita, melainkan keluarga atau bahkan “persahabatan”. Lihat saja sekarang para pelaku korupsi yang sedang menjalani masa pengadilan, semua saling menyalahkan orang lain yang saya yakin mereka itu teman atau bahkan sahabat baik ketika sebelum tersandung kasus korupsi.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Kebiasaan yang seperti itu tidak bisa secara instan langsung dihilangkan dari diri kita apalagi yang sudah mendarah daging sejak bangku sekolah dasar dulu. Ibaratnya seperti perokok saja, orang yang sudah terbiasa merokok pasti tidak bisa langsung berhenti merokok. Pasti ada cara tertentu dan biasanya itu dilakukan step by step. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh teman-teman untuk berhenti dari kebiasaan mencontek. Yang pertama adalah mulai dari diri sendiri. Niat kita dari mencontek baik ketika ujian maupun sekedar mengerjakan tugas itu kan awalnya dari ketidakpercayadirian kita dalam menghadapi suatu masalah. Cobalah ketika sebelum ujian untuk belajar ya sekedar membaca-baca, mengerjakan soal atau sekedar bolak-balik membuka buku walau kita tidak serius membacanya. Pasti ada keyword atau kata kunci yang keluar disoal ujian yang secara tidak sadar kalian akan ingat beberapa keyword tersebut. Ya kalau malas belajar sendiri cobalah untuk belajar bersama teman yang sudah lebih paham akan materi yang diujikan. Dengan begitu kita dapat sharing dan bertukar pikiran dengan teman tersebut dan materi yang diujikan mungkin akan lebih terserap di otak kita. Lalu ketika sebelum ujian cobalah untuk mulai menolak dengan halus jika ada teman yang meminta jawaban ujian kita, berilah alasan yang baik jangan sampai menyakiti hatinya. Jika kita tetap merasa tidak enak cobalah untuk cuek ketika ada teman yang bertanya waktu ujian, ya cara ini agak sedikit kurang etis tapi setidaknya patut dicoba. Jujur pada hingga sekarang saya belum 100% bersih dari kebiasaan mencontek, tapi saya tetap berusaha untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Ahhh ngomong doang gampang!!! Susah!!! Berat!!! Kalau itu alasan kalian untuk tidak mencoba berhenti dari kebiasaan mencontek, saya hanya ingin bilang Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh manusia!! Orang-orang jaman dulu mungkin beranggapan terbang atau sekedar melayang diangkasa merupakan hal yang paling mustahil dilakukan oleh manusia! Sekarang, kenyataanya manusia bisa terbang dengan pesawat maupun balon udara. So nothing impossible!! Selama kita berusaha tidak ada yang mustahil!! Dan kalau tidak dimulai dari diri kita dan saat ini juga lalu siapa dan kapan lagi yang akan memberangus korupsi dari tanah air kita Indonesia!? Ganbatte yoo minna-san!! Ayo Semangat semuanya!! J   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kebutuhan Sekunder yang Menjadi Kebutuhan Primer

Etika Dalam menggunakan Internet (Netiket)

User Interface Design
1. Interaction Style